Cara Budidaya Pinang Hibrida yang Tepat

cara budidaya pinang hibrida

Cara budidaya pinang hibrida – Ada berbagai macam jenis pohon pinang, salah satunya adalah pinang hibrida atau pinang Thailand. Seperti namanya, pinang ini merupakan jenis pinang yang berasal dari negeri gajah putih, Thailand. Pinang jenis ini memiliki daya tarik tersendiri karena bentuknya yang unik dan berbeda jika dibandingkan dengan jenis pinang pada umumnya.

Salah satu keunikan buah pinang hibrida Thailand adalah bentuknya yang lebih pendek dengan jarak daun yang banyak. Bentuknya yang mungil ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias karena dapat menambah nilai estetika pada halaman rumah. Selain itu, keberadaan buah pinang juga dapat membuat udara di sekitar rumah menjadi lebih sejuk dan segar.

Pinang merupakan tanaman tropis yang populer di Indonesia setelah kelapa. Tanaman ini tersebar di seluruh Asia Selatan dan Tenggara, termasuk di Thailand dan Indonesia. Cara budidaya pinang hibrida ini tergolong mudah namun tetap diperlukan perawatan yang komprehensif.

Areca catechu dalam bahasa latinnya adalah buah pinang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Sirih (Pohon Pinang). Tanaman pinang ini termasuk dalam satu tanaman bercabang.

Selama ribuan tahun buah ini dipercaya menjadi obat, terutama di Mesir dan India. Saat ini banyak negara yang menggunakan buah pinang sebagai anthelmintik (obat cacing), obat eksim, pereda sakit gigi, dll.

Beberapa daerah di Indonesia di Singgah, Kabupaten Malaka, misalnya buah pinang dikonsumsi langsung sebagai sirih (nyirih: red). Biasanya daun sirih dimakan bersama jeruk nipis dan pinang. Ada yang mencampurkannya dengan pinang dan tembakau agar rasanya semakin nikmat.

Baca Juga : Instalasi Pengolahan Air Baku Menjadi Air Siap Minum

Secara Umum Bentuk Pinang Hibrida Tak Jauh Beda Dengan Pinang Lokal

Meski tidak terlalu tinggi, buah pinang ini memiliki batang yang cukup besar dan dapat menghasilkan banyak tandan buah. Hal ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri karena memudahkan kita dalam memanen buah pinang. Secara fisik buah pinang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan jenis pinang lainnya. Satu-satunya perbedaan adalah ukurannya.

Batang tumbuh tegak, berair, tidak bercabang, batang bawah berwarna kecoklatan, sedangkan batang atas berwarna kehijauan. Daunnya tumbuh memanjang dan didukung tangkai daun yang kuat. Panjang daunnya bisa mencapai 80 cm, bercirikan ujung daun sobek, bergerigi, dan berwarna hijau tua.

Bunga jantan berukuran panjang sekitar 4 mm, dan berwarna putih kekuningan dengan benang sari. 6. Bunga betina berukuran 1,5 cm dan berwarna hijau. Buahnya berdiameter sekitar 3-5 cm, kulitnya berserabut, dan berwarna jingga saat masak. Di dalamnya terdapat biji berwarna coklat kemerahan dengan bentuk bulat dan beralur.

Jika pinang umumnya tumbuh di dataran rendah, maka tidak cocok untuk pinang hibrida Thailand karena dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi. Tanah yang cocok untuk menanam buah pinang Thailand adalah tanah humus atau tanah kompos yang kaya akan bahan organik.

Tahapan Cara Budidaya Pinang Hibrida

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan untuk membudidayakan tanaman pinang hibrida ini, diantaranya adalah:

1. Memilih Lahan Tanam

Lahan yang baik untuk menanam pinang adalah gambut tipis atau gambut tua yang mengandung humus. Karena tanah seperti ini banyak mengandung unsur organik untuk pertumbuhannya.

Jika tidak ditemukan tanah semacam itu, maka carilah jenis tanah liat (lempung) dan berpasir, tanah kuning-merah dan pasir kuning-merah. Kandungan pasir pada jenis tanah ini tidak boleh melebihi 25%.

2. Menyiapkan Area Tanam

Membersihkan lahan dari semak belukar dan gulma, dapat menggunakan cara mekanis (memotong, mencabut, dll) atau menggunakan herbisida (obat-obatan pertanian). Siapkan lahan dan beri patok 3 meter untuk tanah liat dan 2,75 meter untuk tanah kuning-merah.

Atur jarak antara tiang utama dan pembatas sejauh 1,5 meter. Semakin subur tanahnya, semakin sedikit jarak tanam pinang, begitu pula sebaliknya.

Gali lubang untuk buah pinang dengan ukuran 30 × 30 cm dan juga kedalaman 30 cm. Tempatkan pinang (pinang muda) dalam bentuk persegi panjang atau menyerupai barisan prajurit.

Bibit pinang untuk ditanam di lahan baru membutuhkan adaptasi lingkungan atau aklimatisasi. Lubang gali dibiarkan kurang lebih satu minggu sebelum ditanam bibit pinang, bila perlu bibit pinang (pinang muda) diletakkan dekat dengan areal tanam.

3. Memilih Bibit yang Bagus

Pilih buah pinang yang sehat dan segar yang ditanam di bawah sinar matahari langsung. Bibit yang ditanam di bawah sinar matahari langsung biasanya lebih tahan terhadap sengatan matahari dan mudah beradaptasi dengan penanaman baru.

Jika tidak ada bibit seperti diatas, maka anda bisa menggunakan bibit paranet yang disemai / dibawah sinar matahari. Sebaiknya benih baru tidak langsung ditanam di area tanam. Hal ini akan membuat bibit pinang menjadi stres dan tidak tahan terhadap sinar matahari langsung, yang dapat menyebabkan daun menguning dan terbakar.

4. Mengendalikan Gulma dan Pemupukan Berkala

Gulma dan hama sangat umum dijumpai pada perkebunan pinang, sehingga harus dikendalikan dengan cara mekanis atau herbisida. Jika gulma dan hama dibiarkan menyebabkan penyakit pada tanaman pinang dan menyerap unsur hara tanah, maka pertumbuhannya akan terhambat.

Pupuk tanaman pinang saat berumur 6 bulan. Dengan mengoleskan campuran pupuk NPK 200gr disetiap tanaman pinang dan disekitar akar tanaman. Pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Pohon pinang mulai berbuah saat berumur 4 tahun. Berdasarkan iklim, kesesuaian tanah dan proses pemupukan, dari hasil buah pinang diperkirakan.

Buah pinang yang siap dipanen berwarna kuning tua atau oranye. Anda bisa menggunakan sabit yang dipasang di ujung galah (tiang bambu) untuk memotong buah.

Manfaat Dari Buah Pinang yang Jarang Orang Mengetahuinya

Pemanfaatan tanaman pinang beserta buahnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Selama buah pinang diolah dengan baik, berbagai manfaat bisa didapatkan. Beberapa komunitas tradisional Indonesia di Singa, Kabupaten Malaka menggunakan buah pinang secara tradisional.

Potong buah pinang, kemudian campurkan buah pinang (makanan mentah yang sudah dikunyah) dengan daun sirih atau tembakau agar lebih nikmat. Buah pinang juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, seperti pewarna dan obat-obatan. Di beberapa negara / wilayah Mesir dan India, buah pinang digunakan sebagai obat eksim, analgesik pada gigi, anthelmintik (obat cacing), dll.

Artikel lain yang mungkin anda tertarik Cara Mengolah Buah Pinang Agar Mendapat Manfaatnya

RSS
Follow by Email