Briket arang merupakan salah satu dari sekian banyak bahan bakar alternatif yang menggunakan sumber daya alam dan banyak ditemukan di sekitar kita. Di bawah ini kami sajikan informasi tentang apa itu briket arang, dan bagaimana cara membuat briket arang sebagai bahan bakal alternatif yang ramah lingkungan.
Pengertian Briket Arang
Sebelum saya masuk ke penjelasan panjang lebar, briket arang pada dasarnya sama saja dengan arang lainnya. Misalnya bahan bakar yang digunakan untuk memanggang sate atau daging. Itu hanya dibentuk, dipadatkan atau dicetak. Bisa persegi, silinder, bulat dan lain-lain. Itu sebabnya barang ini disebut sebagai briket arang.
Konsep utama pembuatan briket arang adalah mengubah limbah atau sampah menjadi solusi bahan bakar alternatif dan juga sebagai tambahan penghasilan bagi sumber pengolahan bahan bakar briket. Salah satu keunggulan briket batubara adalah dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tradisional seperti bensin. Selain itu juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti tungku, oven, dll.
Dalam beberapa pengujian dan penelitian, briket arang ini sering disebut sebagai briket bio (karena terbuat dari bahan alam). Bio-brick ini merupakan bahan bakar alami padat yang dapat mengurangi polusi, meningkatkan kelestarian lingkungan dan juga baik untuk makhluk hidup. Berbeda dengan bahan bakar yang digunakan kebanyakan orang, yang justru lebih mencemari dan mencemari udara.
Dengan mengubahnya menjadi briket, diharapkan petani, pengusaha dan semua orang yang bermasalah dengan sampah dan limbah melihat reformasi yang benar-benar dapat menghasilkan pendapatan tambahan dan juga membantu menjaga lingkungan. Bahan baku yang biasa digunakan dalam pembuatan briket arang adalah batok kelapa, ampas tebu, serbuk gergaji, arang, bahkan kulit durian.
Cara Membuat Briket Arang
Produksi briket batubara sendiri harus melalui beberapa tahapan agar briket yang dihasilkan berkualitas baik, sebagai berikut :
Bahan:
- Bahan Dasar (Tempurung Kelapa, Serbuk Kayu Bekas Gergaji, Ampas Tebu, Kayu, Kulit Durian).
- Air.
- Tepung Tapioka.
Cara Membuat:
- Pembersihan: Hal ini memastikan bahwa bahan baku siap untuk diproses dan belum tercampur dengan bahan lain. Jika ukurannya besar, bahan dipotong-potong terlebih dahulu agar mudah dikeringkan dan dibuat.
- Pengeringan bahan baku: Pengeringan ini biasanya dilakukan secara dijemur atau dipanaskan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah air agar luka bakar atau luka bakar lebih cepat terjadi.
- Kepengarangan (pirolisis): Ini adalah tahap utama pembuatan briket. Bahan mentah yang sudah kering kemudian dipanaskan dengan cara dibakar, mengubahnya menjadi arang. Prosesnya dapat dilakukan denagn cara manual, yaitu bahan baku dimasukkan ke dalam tong besi lalu kemudian dibakar hingga sampai menghitam.
- Pengurangan ukuran partikel: Bahan yang dibakar biasanya masih cukup besar dan kasar, sehingga perlu dilakukan pengecilan ukuran partikel dengan cara menggiling atau menggiling dengan alat khusus.
- Pengayakan: Proses ini bekerja untuk mendapatkan bahan baku dengan ukuran partikel yang seragam. Jika bahannya halus dan semua partikelnya berukuran sama, ini akan memudahkan proses pencetakan.
- Campuran: Bahan baku harus terlebih dahulu dicampur dengan aditif seperti pati dan air. Tepung di sini berperan sebagai lem atau perekat agar bahan baku lebih mudah dirangkai.
- pencetakan briket: Bahan yang dicampur dengan lem bisa dicetak dengan cara ditekan langsung. Untuk operasi ini, Anda dapat menggunakan mesin press briket khusus yang banyak tersedia di pasaran.
- Pengeringan akhir: Bahan cetakan harus dikeringkan lagi untuk mengurangi kadar airnya. Prosesnya bisa dijemur atau dipanggang di oven.
Tentunya jika ingin membuat arang biket, anda perlu mengolahnya agar menjadi biket. Nah untuk itu anda harus memiliki alat pembuat briket dan mesin pembuat briket. Dengan mesin ini anda akan bisa membuat biket yang nantinya dapat menentukan kualitas hasil briket yang bagus.