Ini Dia Perbedaan Haji Plus Dan Haji Reguler, Yuk Baca

Dalam informasi haji atau yang terkait dengan haji, kita kerap dengar yang bernama Haji Reguler (ONH Biasa) dan Haji Plus (ONH PLUS). Berikut Ketidaksamaan Haji Reguler yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh faksi Departemen Agama dan Haji Plus yang diselnggarakan oleh faksi swasta dengan pemantauan dari Kementrian Agama RI

1. Biaya

Untuk Ongkos (Biaya Naik Haji) Haji Reguler jelas akan lebih murah dibandingkan dengan Haji Plus. Tahun 2017 tempo hari, Haji Reguler besarnya berlainan pada masing-masing embarkasi.

Ongkos di atas belum ditambah lagi ongkos tuntunan Haji Reguler baik di Tanah Air atau di Tanah Suci, sekitaran Rp 3 juta-an. Untuk memperoleh kejelasan pergi (nomor jatah) Haji Reguler, jemaah harus menyerahkan sejumlah Rp 25.000.000.

Dan biaya haji plus, Kemenag memutuskan ongkos minimum $ 8.000. (Baca: Ongkos Haji Khusus Minimum Kemenag USD 8.000). Ini bertambah bergantung dari pelaksana Haji Plus terhitung lama calon jemaah Haji Plus di Tanah Suci. Ongkos itu telah terhitung tuntunan Haji Plus baik di Tanah Air mamupun di Tanah Suci. Dan untuk memperoleh kejelasan pergi (nomor jatah) Haji Plus, jemaah harus menyerahkan sejumlah Rp 54.000.000

2. Daftar Nantikan Pemberangkatan

Sudah pasti waiting daftar calon jemaah Haji Plus bisa lebih cepat dibanding calon jemaah Haji Reguler. Haji Plus daftar tunggunya bisa lebih cepat dibanding Haji Reguler. Misalnya Calon jemaah Haji Plus mendaftarkan tahun 2017 bisa saja tahun itu dapat pergi atau paling lama tahun selanjutnya yakni 2024. Jika Haji Reguler daftar tunggunya tergantung dari tiap-tiap wilayah asal, ada yang 20 tahun bahkan juga dapat semakin seperti pada Jawa Timur untuk registrasi tahun 2017, Insya Allah pemberangkatan sekitaran tahun 2039

3. Fasilitas dan Konsumsi

Haji Plus keperluan makanannya telah dijamin dan disiapkan oleh faksi pelaksana seperti minum dan makan telah disediakan faksi hotel hingga tak perlu repot pikirkan permasalahan konsumsi

Berlainan hal dengan jemaah Haji Reguler, saat di Mekkah mereka harus mengupayakan sendiri makanan setiap hari. Mereka dapat masak sendiri, beli ke rumah makan, atau katering.

4. Lokasi Pemondokan

Lokasi pemondokan jadi hal yang penting ingat hal khusyukan dalam beribadah. Untuk Haji Plus pelaksana sediakan pemondokan yang tentu saja lebih dekat sama Masjidil Haram. Hingga bisa mengoptimalkan beribadah secara baik.

Dan untuk Haji Reguler saat di Mekkah ditaruh pada lokasi yang bervariatif dengan rerata ditaruh pada ring 1 yang memiliki jarak optimal 2 km dan ring 2 yang memiliki jarak 4 km dari Masjidil Haram dan pemerintahan sudah jamin pondokan tidak semakin lebih dari 4 km dari Masjidil Haram.

5. Lama Waktu Di Tanah Suci

Haji Reguler sekitaran 40 hari, di Mekkah sekitaran 20 hari, di Arofa – Mina 4 hari dan di Madinah sekitaran 6 hari. Haji Plus yang Non Arbain sekitaran 19 hari dan yang Haji Plus Arbain di Madina sekitaran 26 sampai 30 hari.

6. Pembina Saat di Tanah Suci

Semua jemaah Haji di Tanah Suci memperoleh tuntunan dalam memudahkan dalam jalankan semua aktivitas, khususnya di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa dan Mina) di hari Tarwiyah.

Jemaah Haji Plus lebih gampang dalam koordinir, karena biasanya jumlah di antara pembina dengan jemaah lebih dari cukup buat mengatur dan mengkoorninasi semua aktivitas yang sudah dilakukan.

7. Intensifnya Tuntunan

Beberapa jemaah Haji Reguler umumnya memperoleh lebih dari 5 kali manasik haji yang diorganisasi oleh pemda di tempat (atau kantor agama dan atau mungkin dengan Barisan Tuntunan Beribadah Haji). Tuntunan Haji Reguler di tanah suci kemungkinan condong tidak seintensif jemaah Haji Plus, karena bergantung ke bergerombol dengan jumlah besar dan bergantung dengan nafsu kepimpinan dan tuntunan pembina haji dalam barisan terbangnya.

Sementara untuk jemaah Haji Plus, manasik haji umumnya dilaksanakan cuma dua atau 3x dengan cukup intens, 2 hari pada sebuah tatap muka. Tetapi, lanjutan tuntunan itu di tanah suci akan dirasa cukup berlainan. Jemaah Haji Plus biasanya (bergantung dengan agen hajinya) memperoleh tuntunan yang menerus tidak terputus sejak dari memijakkan kaki di tanah suci sampai kembali lagi ke tanah air, hingga diharap tata langkah hajinya terwujud dengan prima.

Ringkasan

Money matters (uang itu berpengaruh), termasuk dalam berhaji. Dalam jumlah ongkos yang dapat capai 2x lipat, logis bila sarana yang didapatkan jamaah haji plus juga berlainan dengan jemaah reguler.

Pada akhirnya, Jika bisa pinjem istilah iklan, apa saja tipe ONH (Biaya Naik Haji) yang diputuskan, reguler atau plus, semua bergantung pada niat masing-masing. Kemabruran Haji cuma Allah SWT yang mengetahui, calon jemaah haji sendiri yang perlu sanggup jemput dan menyiapkan diri supaya dipermudahkan dan raih beribadah Haji Mabrur.

RSS
Follow by Email