ngomong-ngomong soal minat kuliah di ekonomi, gua mau coba berbagi pengalaman gua dulu waktu semasa lulus SMA. Dulu waktu gua mau lulus SMA dan lagi mikirin mau kuliah apa, perspektif yang gue dapetin tentang kuliah ekonomi dari lingkungan sekitar gua itu kira-kira gini:
- Kuliah ekonomi mah gampang, hafalan doang isinya, ga ada itung-itungannya.
- Lulusan ekonomi itu banyak banget, ga ada istimewanya jadi sarjana ekonomi.
- Belajar ekonomi mah ujung-ujungnya juga palingan kerja di bank doang.
Tapi ya gitu deh, banyak banget pendapat-pendapat yang beredar di luar sana tentang anak ekonomi, yang menurut gue ngga sepenuhnya tepat. Jadi di sini gue bakal coba untuk mengupas tuntas tentang seluk-beluk klasifikasi ilmu yang dipelajari di Fakultas Ekonomi. Seperti misalnya apa sih bedanya ilmu yang dipelajari di Jurusan Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi? Apa sih bedanya jurusan manajemen dengan administrasi bisnis? Nah, buat lo yang berencana mau masuk FE atau penasaran tentang bidang ilmu yang dipelajari di FE
Hakikat Ilmu yang dipelajari di Fakultas Ekonomi
Banyak orang ngomongin ekonomi, tapi sebetulnya nggak bener-bener paham tentang hakikat ilmu ekonomi. Ada yang bilang ekonomi itu identik dengan uang, ekonomi itu adalah bisnis, ekonomi itu dagang/jualan barang, ekonomi itu perputaran uang di bank, dan lain-lain.
Walaupun semua hal yang disebutin tadi memang ada kaitannya dengan dunia ekonomi, tapi baru dalam perspektif yang sempit, dan kurang tepat mendefinisikan hakikat mendasar dari ilmu ekonomi.
Jadi intinya ilmu ekonomi tuh sebenernya adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihan yang tujuannya untuk mencapai kesejahteraan. Wah, kesannya luas banget dong ya ekonomi itu, dari mulai urusan dapur sampai urusan negara. Yak, memang ilmu ekonomi itu luas banget, kita bisa lihat dari perspektif sempit sampai yang luas. Dari mulai perekonomian individu, keluarga, perusahaan, negara, sampai skala internasional.
Nah, ilmu ekonomi yang melihat scope dari skala yang luas (seperti skala negara – dunia internasional) disebut sebagai ekonomi makro, yang mana cakupannya bersifat luas dan general. Dalam ekonomi makro lo akan berkenalan dengan istilah tingkat inflasi/deflasi, GDP (PDB), suku bunga BI, nilai tukar mata uang, jumlah uang beredar, dll.
Tapi, ada juga ilmu ekonomi yang ngeliat perputaran ekonomi dari scope yang spesifik, misalnya dari sudut pandang sebuah home-industry atau perusahaan dalam industri atau sektor tertentu. Dalam perspektif industri, hal yang dibahas juga lebih spesifik, seperti strategi pemasaran, cara mengelola keuangan, proses operasional/produksi, dll. Hal-hal yang seperti ini nih dikenal sebagai ekonomi mikro, karena cakupannya yang sempit tapi mendalam.
Pada intinya, baik ekonomi makro maupun mikro, permasalahan utama yang dihadapi itu sama, yaitu kelangkaan. Jadi secara definisi, ilmu ekonomi itu bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari strategi/cara untuk mengelola sumber-sumber daya (sumber daya alam, modal (uang), waktu, manusia, dll) yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan (dan keinginan) manusia yang ngga terbatas.
Nah, kalo lo udah paham hakikat ilmu ekonomi, sekarang saatnya kita coba bahas satu per satu, ada apa aja sih jurusan dalam Fakultas Ekonomi? Apa aja pembagian ilmu, keahlian yang didapat setelah lulus, dan ruang lingkup profesi dari masing-masing pembagian ilmu tersebut.
1. Pembagian Ilmu dalam Fakultas Ekonomi
Di bagian ini gue mau bahas tentang berbagai bagian dari ilmu ekonomi nih. Karena sebenernya ilmu ekonomi pada prakteknya itu sangat luas dan bisa dibagi menjadi bagian-bagian yang buanyak buanget. Tapi karena tujuan gue nulis artikel ini untuk para calon mahasiswa ekonomi, gua akan bahas pembagian ilmu ini dari sudut pandang akademis secara umumnya, dalam arti pembagian jurusan pada Fakultas Ekonomi di berbagai kampus Indonesia.
Pada dasarnya Fakultas Ekonomi (FE) ini terbagi menjadi 3 jurusan, yaitu Ilmu Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Nah ketiga jurusan ini pastinya punya fokusnya masing-masing, dan keahlian yang ditekankan di setiap jurusan juga berbeda-beda.
A. JURUSAN ILMU EKONOMI
Intinya kalo Ilmu Ekonomi (selanjutnya disebut dengan istilah IE) lebih menitikberatkan ke ekonomi makro, sementara porsi untuk ekonomi mikro lebih sedikit. Di sini mata kuliahnya lebih banyak ngebahas tentang permasalahan ekonomi secara menyeluruh, yang cakupannya dari perekonomian 1 negara atau bahkan hubungan antar negara. Dari sudut pandang ekonomi mikro sekalipun, scope yang dibahas adalah industri atau sektor skala raksasa.
Secara umum gua bisa gambarkan bahwa dalam IE lo akan mempelajari berbagai kebijakan yang perlu diambil negara untuk perbaikan ekonomi, hingga membuat analisis keputusan industrial skala besar. Dalam hal ini, perlu gua tekankan bahwa jurusan IE sangat kental hubungannya dengan analisis matematis! Nah loh, siapa bilang kuliah ekonomi ngga akan ketemu sama itung-itungan?
Analisis ekonomi dalam skala makro itu sangat membutuhkan pendekatan matematis, terutama aljabar. Kok bisa? Karena melalui fungsi dan persamaan matematis inilah kita jadi bisa melakukan analisis, prediksi, dan estimasi mengenai kondisi perekonomian berdasarkan data-data yang ada, yang kemudian hasil proses data tersebut digunakan untuk mengambil kesimpulan kebijakan mana yang seharusnya diambil oleh para pengambil kebijakan (policy-makers).
Jadi jangan kaget kalo lo ngambil jurusan ini terus lo dituntut untuk bisa menyelesaikan persamaan fungsi linear dan kuadrat, menghitung matriks, dan melakukan penghitungan persamaan diferensial dan integral. Dijamin hal-hal kaya gini bakalan jadi makanan sehari-hari lo deh karena pengetahuan ini penting banget untuk melakukan berbagai analisis nantinya.
Nah dari beberapa contoh topik-topik yang dipelajarin di jurusan Ilmu Ekonomi, keahlian para lulusannya berkisar antara penelitian mengenai pengambilan kebijakan ekonomi yang sesuai berdasarkan kondisi perekonomian negara saat itu, kemampuan menganalisis dan memprediksi kondisi perekonomian (nasional dan global) ke depannya akan seperti apa.
Nah, buat lo yang nanti kuliah di jurusan IE, maka pada semester 5-6 lo akan dihadapkan pada pemilihan konsentrasi studi. Untuk jurusan IE, secara umum ada 7 pilihan konsentrasi studi, yaitu:
- Ekonomi Internasional
- Ekonomi Publik
- Ekonomi Regional
- Ekonomi Moneter
- Ekonomi Pembangunan
- Ekonomi Industri
- Ekonomi Sumber Daya Alam & Lingkungan
- Ekonomi Sumber Daya Manusia
Sebetulnya tiap kampus bisa beda-beda sih, mungkin kampus A ada 5 konsentrasi, mungkin di kampus B ada 7 dengan sebutannya sedikit berbeda, tapi secara umum seperti yang barusan gue sebutin di atas.
Dari nama-nama konsentrasinya, kira-kira lo kebayang nggak apa yang dipelajarin? Kalo Ekonomi Internasional pastinya fokusnya akan ke kegiatan dan berbagai kebijakan ekonomi yang berhubungan sama dunia internasional seperti ekspor, impor, kerjasama ekonomi internasional dan transaksi pembayaran internasional.
Ada juga yang namanya Ekonomi Industri, yang fokus ke kegiatan perusahaan di sebuah industri atau sektor tertentu. Di sini bakalan dibahas berbagai macam pasar persaingan, seperti pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, monopsoni, monopolistik, dll. Konsentrasi ini juga dasarnya adalah ekonomi mikro, karena ngebahasnya udah dalam cakupan yang lebih kecil, yaitu perusahaan dalam industri tertentu.
Kalo Ekonomi Moneter itu fokusnya ke berbagai kegiatan yang berhubungan sama sistem pembayaran dan isu-isu moneter lainnya yang hubungannya sangat dekat dengan Bank Sentral sebuah negara. Analisis yang lo pelajari akan melihat dari perspektif Bank Sentral dalam menghadapi persoalan ekonomi negara, tentang bagaimana caranya untuk menjaga stabilitas harga (inflasi), nilai tukar uang negara, penentuan tingkat suku buang, jumlah produksi uang beredar, dll.
Terus lo masih inget gak, ada kebijakan moneter, ada juga kebijakan fiskal. Nah untuk yang kebijakan fiskal ini lebih banyak dipelajarin di konsentrasi Ekonomi Publik. Pada prinsipnya, di sini lo dituntut untuk melihat dari sudut pandang bagaimana pemerintah mendistribusikan APBN (pajak) untuk pembangunan nasional. Konsentrasi ini sangat erat dengan permasalahan pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat pengangguran, inflasi, dll.
Sumber referensi : ojs jurnal