PLN Perkuat Infrastruktur Pengisian Daya Akibat Banyaknya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) tetap menaikkan dan memperkuat infrastruktur kendaraan listrik melalui kolaborasi bersama dengan berbagai pihak.

Upaya ini bersamaan bersama dengan meningkatnya peminat dan penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan Periklindo, Achmad Rofiqi mengatakan, penjualan mobil listrik terhadap 2023 raih 10.327 unit.
Hal ini perlihatkan peminat kendaraan listrik di Indonesia telah tambah bertumbuh.

“Pada tahun 2023 penjualan kendaraan listrik roda empat raih 10.327 unit dan ini melonjak jauh dari tahun 2021 di mana penjualannya hanya 125 unit,” ungkap Achmad didalam acara talkshow Era Baru Kendaraan Listrik

Tingginya peminat kendaraan listrik ini juga disampaikan oleh Gerry Kertowidjojo selaku Direktur PT Indomobil Emotor Internasional selaku pemegang merk Yadea di Indonesia.

Dia menyebutkan animo penduduk terhadap kehadiran motor listrik amat tinggi.

“Respons pasar amat positif so far, kita tersedia exhibition di PRJ, itu traffic-nya amat tinggi banyak sekali yang test drive, banyak sekali yang bertanya, jadi aku rasa respons pasar amat bagus,” ungkap Gerry pada Berita Otomotif.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan berbagai kesiapan infrastruktur diperlukan untuk mendorong peralihan dari kendaraan berbasis fosil ke berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan.

PLN pun terhubung peluang kerja sama berbagai pihak untuk turut membangun infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

“PLN tidak bergerak sendiri, maka dari itu kita mengajak mitra untuk bersama-sama atau berkolaborasi, jadi kita memiliki SPKLU dan SPBKLU bersama dengan sistem kemitraan, pastinya PLN akan memiliki skema usaha franchise yang menarik bagi para investor. Harapannya bersama dengan kemitraan ini kita mampu mempercepat ekosistem EV,” ucap Darmawan.

Saat ini PLN telah mengoperasikan sebanyak 616 SPKLU dan 1.401 SPBKLU juga 9.566 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia.

Jumlah ini akan tetap bertambah bersamaan bersama dengan pertumbuhan kendaraan listrik.

“Ini juga jadi ceruk usaha baru. Bisnis masa depan. Kami terhubung ruang kolaborasi bersama dengan untuk mampu memperbanyak SPKLU, SPLU maupun SPBKLU di Indonesia. Kami juga menambahkan banyak kemudahan pengisian kekuatan sampai disc. tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik mobil listrik,” terangnya.

Darmawan menambahkan, PLN juga memiliki banyak insentif bagi penduduk untuk mampu percaya berubah ke kendaraan listrik.

“Tentu saja, kepastian pasokan listrik, keandalan listrik jadi tanggung jawab kita dan kala ini seluruh itu tersedia. Kami juga tetap memperkuat infrastruktur pengisian kekuatan untuk memudahkan masyarakat,” tambah Darmawan.

Sementara itu Direktur PT Volta Indonesia Semesta, Iwan Suryaputra mengucapkan rasa syukur dan menerima kasih kepada PLN yang telah membantu ekosistem kendaraan bersama dengan membangun SPBKLU yang memudahkan bagi pengguna.

“Kami berterima kasih kepada PLN, kala ini Volta telah memiliki 300 titik untuk penukaran baterai. Bahkan dikala lebaran 2023, Volta didukung oleh PLN bersama dengan membangun SPBKLU dari Jakarta sampai ke Solo, itu amat memudahkan bagi para pemudik yang manfaatkan Volta,” kata Iwan.

Iwan juga memberikan insentif yang diberikan Pemerintah memadai membantu bagi penduduk untuk kepemilikan kendaraan listrik.

Sebab, tidak cukup lebih 20 ribu para calon konsumen perlihatkan minatnya terhadap motor listrik bersama dengan mendaftarkan diri ke dealer milik Volta.

“Insentif ini amat membantu, tidak cukup lebih 20.000 ribu peminat telah mendaftarkan diri ke dealer yang kita miliki. Namun sebab tersedia syarat-syarat untuk menerima program perlindungan kendaraan listrik ini, kita tengah melaksanakan verifikasi dan penyaringan bagi yang pantas mendapatkan insentif dari Pemerintah,” kata Iwan.

RSS
Follow by Email