Proses Pembuatan Gula Merah

Hai selamat pagi semuanya, jadi di pada pagi hari ini aku bakal kasih tahu kalian bagaimana sih proses pembuatan gula merah itu?

Tentunya semua orang mengetahui tentang gula merah ini, yups betul sekali gula merah/gula Jawa ini berasal dari daerah Jawa dan di produksi asli oleh orang Jawa.

Aku ingin berbagi proses pembuatan gula merah ini supaya kalian tahu ya teman-teman, jadi kalian tidak hanya tinggal makan saja,

Kalian harus tahu bagaimana proses pembuatan gula merah ini,

dan jika kalian berminat membuatnya kalian dapat menggunakan mesin gula semut ini.

Gula merah ini juga banyak digunakan dalam berbagai macam sajian minuman seperti pada es cendol dawet, es kelapa, dan minuman lainnya.

Namun sebenarnya gula ini berbentuk padat, karena banyak aneka makanan/minuman yang mengharuskannya untuk memproduksi gula merah cair,

Jadi gula merah ini pun dapat diproduksi dalam bentuk cair, yuk langsung aja kita ke proses pembuatan gula merah ini.

Namun sebelum kalian akan benar-benar berlanjut ke proses pembuatan

gula merah ini kalian harus mengetahui terlebih dahulu sedikit mengenai gula merah serta sejarahnya.

Kalian juga dapat membaca manfaatnya setelah kalian membaca proses pembuatannya ini

Yuk di simak penjelasannya di bawah dengan seksama ya temen-temen,

supaya kalian tidak salah paham dengan apa yang kalian baca hanya separuh.

 

Apa Itu Gula?

Proses Pembuatan Gula Merah

Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan utama. Gula ini juga paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Biasanya gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.

 

Apa Itu Gula Merah?

Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang terbuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau.

Gula aren ini biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang sama sama terbuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.

 

Proses Pembuatan Gula Merah

1. Proses Pengambilan Nira

Proses pengambilan nira ini diawali dengan pengetokan/pemukulan tangkai tandan bunga mulai dari pangkal pohon hingga ke arah tandan bunga.

Hal tersebut dapat kalian lakukan selama satu bulan ataupun sampai bunganya berguguran. Kamu juga dapat membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan mesin gula semut ini

Diawali dengan rentang waktu pada minggu pertama yakni dua kali dalam seminggu. Setelah itu dilanjutkan satu minggu sekali hingga adanya tandan bunga dari tandan yang berguguran. Proses pemukulan ini dilanjutkan untuk melemaskan pori  pori atau jalur air nira yang akan keluar. Agar keluarnya lancar dan lebih deras.

Setiap melakukan pengetokan diakhiri dengan mengayunkan tandan yang bertujuan untuk meratakan hasil dari pemukulan atau meratakan pelemasan jalur dari air nira. Proses pemukulan dilakukan kurang lebih 30 menit.

 

2. Proses Penyadapan

yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap niranya ditandai dengan mengeluarkan aroma harum. Aroma itu  berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina.

Untuk mengambil air nira, biasanya pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak ketimbang nira yang dipanen pada sore hari.

Jumlah hasil panen nira tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan perawatannya. Jika dalam satu hari panen air nira sepuluh liter dalam satu pohon, maka pada pagi hari akan menghasilkan tujuh liter air nira, sedangkan panen sore hari menghasilkan tiga liter nira.

Perlu diketahui, air nira sangat mudah menjadi masam, karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Untuk mensiasati agar nira tidak mudah terfermentasi. Biasanya perajin gula merah, menggunakan satu kilogram kayu nangka yang telah dicincang seperti kripik yang direndam dalam satu liter air masak hingga kecokelatan.

 

3. Proses Masakan

Air nira yang telah disaring ini akan direbus di atas wajan yang besar dan dengan api yang sedang. Cairan gula harus sering diaduk selama proses rebusnya.

Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung pada bentuk tungku dan besarnya api. Sebaiknya pilihlah tungku dengan dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar dan wadah masak yang permukaannya luas, serta kayu api yang kering. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit.

Nira aren yang sedang dimasak jangan lupa untuk sambil sesekali diaduk, agar tidak gosong dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan ini akan mengeluarkan buih.  Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya adalah dapat menggunakan dua sendok minyak kelapa.

Jangan lupa untuk membuang buih yang keluar saat nira sudah mendidih. Pembuangan buih ini berguna agar ketika dicetak, gula dapat mengeras dan tidak menghitam.

Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah warna kecokelatan pun akan mengeluarkan letupan – letupan kecil seperti magma.

 

4. Proses Pengujian

Untuk menguji apakah nira yang telh sudah bisa dicetak atau belum. Caranya larutkan sedikit nira yang dimasak ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka gula merah siap untuk di cetak. Jika nira, belum cukup siap untuk dicetak, menyebabkan gula aren nantinya mudah berjamur. Nira yang telah menjadi cairan gula tersebut kemudian dapat dituangkan ke dalam cetakan. Cetakan dapat menggunakan bambu atau batok kelapa.

Selanjutnya gula aren yang sudah membeku di cetakan, dibiarkan satu malam hingga dingin, baru bisa dibungkus. Jika gula aren dibungkus dalam keadaan panas, membuat gula menjadi lembab dan mudah berjamur.

Cara tradisional membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Akan tetapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagangnya.

Setelah itu, tunggu sampai gula merah menjadi dingin. Gula merah atau gula aren yang telah dingin dapat ditiriskan ke tempat yang terpisah untuk kemudian dibungkus dan dikonsumsi.

RSS
Follow by Email