Pupuk organik dari sabut kelapa – Tanaman kelapa dikenal sebagai “Pohon Kehidupan”, setiap bagian dari pohon kelapa memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi kehidupan manusia. Mulai dari akar, batang, daun kelapa (janur), pelepah, hingga buahnya. Batang kelapa berguna sebagai bahan dasar rumah alami, sedangkan buahnya dapat dibuat menjadi santan, kopra dan minyak kelapa. Air kelapa dapat disajikan sebagai minuman segar atau dibuat menjadi gula. Sedangkan sabut dan batok kelapa dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan menjadi salah satu daya tarik kerajinan Indonesia.
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan satu-satunya anggota marga Cocos dari suku arenenarenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan oleh manusia hampir di seluruh bagiannya, sehingga dianggap tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga merupakan sebutan untuk buah yang dihasilkan oleh tanaman ini.
Indonesia telah menjadi penghasil kelapa olahan sejak zaman dahulu. Hal ini terbukti dari salah satu prasasti Sima yang berasal dari tahun 600-an, disebutkan bahwa olahan kelapa digunakan untuk pesta besar.
Hingga saat ini, permintaan kelapa terus meningkat. Dengan produksi 18,3 ton per tahun dengan luas lahan 3,7 juta hektar, Indonesia merupakan produsen komoditas kelapa terbesar di dunia.
Baca Juga : Cocomesh dengan harga murah berkualitas langsung dari produsernya!
Sabut Kelapa yang Kaya Manfaat Dahulu Dianggap Limbah
Siapa sangka, ternyata dengan menggunakan kelapa kelapa juga bisa diolah dan dijadikan semacam pupuk organik. Pupuk organik berbahan sabut kelapa ini bisa mengandung air hingga 60 persen lebih banyak dibandingkan pupuk lainnya. Hal ini tentunya sangat berguna untuk daerah yang curah hujannya sedikit atau daerah yang sering mengalami kekeringan.
Selain itu, sabut kelapa juga mengandung nutrisi dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik.
Dengan berkembangnya teknologi, sabut kelapa yang diproduksi di dalam negeri menjadi incaran negara tetangga, yang diolah menjadi barang dengan harga yang sangat mahal. Selama ini negara kita hanya mengekspor sabut kelapa mentah.
Dari berbagai literatur, sabut kelapa kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan yang ramah lingkungan, misalnya untuk mengisi tanah bekas tambang sehingga menjadi lahan produktif. Dan saat ini sedang berkembang pupuk organik cari dari sabut kelapa.
Pupuk Organik Dari Sabut Kelapa
Seperti yang dijelaskan sebelumnya. Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat. Tak terkecuali bagian kulit kelapa ini, yang biasa kita sebut dengan sabut kelapa. Berdasarkan data dari e-smart school, sabut kelapa merupakan bagian terbesar dari buah kelapa, yang merupakan 35% dari total berat buah. Kelapa terdiri dari serat dan gabus menghubungkan satu serat ke serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut itu sendiri. Setiap buah kelapa mengandung 525 gram serat (75% dari sabut kelapa) dan 175 gram gabus (25% dari sabut kelapa).
Lapisan luar dan lapisan dalam tempurung kelapa memiliki ketebalan berkisar antara 5-6 cm. Komposisi kimia sabut kelapa meliputi selulosa, lignin, asam piroligat, gas, arang, tar, tanin dan kalium. Satu buah kelapa menghasilkan 0,4 kg kelapa yang mengandung 30% serat yang kaya akan unsur kimia organik.
Kandungan kalium dalam sabut kelapa adalah 10,25%, sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik pengganti pupuk KCl. Selain digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik, sabut kelapa juga digunakan sebagai media tanam (cocopeat). Unsur hara seperti Ca, Mg, K, Na dan P cocok sebagai pupuk organik.
Berikut langkah-langkah membuat pupuk organik dari sabut kelapa. Pertama-tama siapkan alat dan bahan berikut ini:
- Wadah, bisa menggunakan ember / tong / jerigen bekas
- parang / golok
- 1 kg kelapa kelapa (kering)
- 100 gram gula merah
- EM4 100 mililiter
- 100 liter air
- Bagaimana membuat
Langkah-langkah pembuatan:
- Potong kelapa menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian masukkan ke dalam wadah yang telah disediakan.
- Campur gula merah dengan 10 liter air.
- Tambahkan EM4 ke dalam larutan gula merah.
- Larutan tersebut dituangkan ke dalam wadah yang berisi potongan sabut kelapa dan tutup dengan rapat.
- Buka tutup wadah selama beberapa detik untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh campuran.
- Biarkan selama 2 minggu dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Penggunaan pupuk organik dari sabut kelapa selama dua kali dalam satu periode tanam. Gunakan terlebih dahulu sebagai pupuk dasar sebelum menanami lahan. Kedua, setelah tanaman memasuki tahap awal pertumbuhan. Pupuk diterapkan tanpa tambahan air dan diaplikasikan langsung ke tanaman.
Menjawab kebutuhan produksi usaha olahan sabut kelapa anda, mari kunjungi artikel menarik kali ini JUAL COCOMESH MURAH DAN BERKUALITAS