Selain jadi sebuah olahan kerajinan ternyata sabut kelapa jadi pupuk yang alami untuk tanaman. Simak nih gimana penjelasannya.
Sabut Kelapa
Definisi Sabut Kelapa merupakan salah satu komponen dari buah kelapa yang jika diolah dan dipecah dapat diolah menjadi produk yang dibutuhkan untuk pasar dalam negeri bahkan untuk produk dengan nilai ekspor tinggi.
Sabut kelapa ini dapat dikembangkan menjadi berbagai macam produk diantaranya serbuk sabut kelapa, Cocofibre, Cocomesh jaring sabut kelapa , Cocopot, Coco Fiber Board dan Cococoir.
Cara Membuat Sabut Kelapa Jadi Pupuk
Jika Anda mengupas kelapa, pastikan untuk membuang batok kelapa karena dianggap sampah. Namun, tahukah Anda bahwa batok kelapa bermanfaat untuk didaur ulang menjadi pupuk? Pada umumnya sabut kelapa hanya digunakan sebagai bahan bakar memasak di dapur.
Selain itu batok kelapa juga bisa digunakan sebagai pupuk organik. Dalam kelapa terdapat ramuan yang dibutuhkan tanaman seperti kalium dan klorida. Fungsi kalium dan klorida bagi tanaman adalah memperkuat akar.
Cara membuat pupuk kelapa cukup sederhana, jadi anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Jika Anda tertarik dengan itu, buatlah pupuk dari batok kelapa di sini.
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
- Batok kelapa 25 kg
- 1 drum bekas
- Air 40 liter
Cara Membuat Sabut Kelapa Jadi Pupuk :
- Untuk membuat pupuk tempurung kelapa, bersihkan kulit luar buah kelapa.
- Masukkan sabut kelapa yang sudah dibersihkan ke dalam drum bekas.
- Isi drum dengan air sampai setengah penuh.
- Tutup drum dengan rapat dan letakkan di tempat teduh.
- Jauhkan dari sinar matahari dan air hujan.
- Diamkan selama 15 hari.
- Pada hari ke 16, periksa apakah pupuk KCL cair tempurung kelapa dapat digunakan sebagai pupuk tanaman bila warna air rendaman berubah menjadi hitam dan kuning.
Pemakaian pupuk cair dua kali dalam satu masa tanam. Gunakan sebagai pupuk dasar terlebih dahulu sebelum menanam tanah. Kedua, setelah tanaman memasuki tahap awal pertumbuhannya. Pemberian pupuk dilakukan tanpa tambahan air dan disemprotkan langsung ke tanaman.
Sabut Kelapa sebagai Sumber Kalium Organik
Di Indonesia asil produksi kelapa rata-rata 15,5 miliar butir per tahun, setara dengan kurang lebih 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton sabut kelapa dan 3,3 juta ton serbuk kelapa.
Sabut kelapa merupakan hasil samping dari buah kelapa yang memiliki potensi besar. Saat ini pemanfaatannya masih sebatas kerajinan tangan, bahan bakar, dan media tanam.
Untuk sabut Kelapa tebalnya 5-6 cm, yang terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam. Susunan kimiawi kelapa meliputi selulosa, lignin, asam pirolat, gas, arang, tar, tanin, dan kalium. Satu buah kelapa menghasilkan 0.4 kg kelapa, yang memiliki kandungan serat tinggi 30%.
Ternaya sabut kelapa mengandung 10,25% kalium, sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik pengganti pupuk KCl. Batok kelapa tidak hanya digunakan sebagai bahan baku produksi pupuk organik, tetapi juga sebagai media tanam dan pembuatan kertas agar-agar. Nutrisi seperti Ca, Mg, K, Na dan P cocok untuk digunakan sebagai pupuk organik.
Sabut kelapa sebagai media tanam mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat. Ventilasi dan drainase yang baik tergantung pada lingkungan yang panas dan mengandung nutrisi penting.
Debu kelapa juga bisa digunakan untuk membuat pupuk organik. Disini debu kelapa yang dimaksud adalah produk sampingan dari proses penyemenan kelapa. Debu kelapa mengandung berbagai unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Cu, Zn dan Al. Digunakan dengan proses pengomposan untuk menurunkan kadar senyawa fenolik dan tanin dalam debu kelapa.
Demikian pembahasan mengenai sabut kelapa jadi pupuk untuk tanaman , semoga memberikan manfaat dan selamat mencoba.