Gula Semut Sebagai Usaha yang Menjanjikan

Usaha gula semut menjadi salah satu usaha yang menjanjikan karena keuntungan dari usaha ini cukup tinggi.Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip dengan rumah semut yang bersarang di tanah.Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira yang bisa berasal dari pohon kelapa, siwalan atau aren (enau). Gula semut dapat juga di kenal atau di sebut sebagai palm sugar, brown sugar, powdered coconut sugar atau palm zuiker. Popularitas gula semut ini terus menerus mengalami  peningkat ayang cukup tinggi dari waktu ke waktu bahkan sekarang ini gula semut sudah menduniai. Terutama untuk target pasar industri yang sangat mempertimbangkan efisiensi gula semut, sehingga mereka terus menonjolkan sisi kepraktisan dari gula semut yang bagus dibandingkan dengan menggunakan gula merah biasa.

usaha gula semut.jpg

Beberapa keuntungan dari gula semut  yang memiliki kandungan yang sangat baik yang di antaranya yaitu mengandung sukrosa yang tinggi  atau mempunyai rasa lebih manis, karena sifat dari gula ini bubuk sehingga kadar kelarutan gula ini  sangat tinggi, bahkan bisa larut pada suhu air yang normal, salain itu gual semut juga mempunyai aroma yang khas dan sangat harum. Selain gula semit dikonsumsi dalam negeri, gula semut juga diekspor keluar negeri terutama untuk negara-negara Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Gula aren atau kelapa dapat diterima dan banyak di sukai oleh pasar manca negara karena memiliki kandungan dan aromanya  yang sangat berbeda dengan produk lain.

Kunjungi juga: Mesin Pembuatan Gula Semut

Indonesia merupakan negara yang sangat beruntung karena mempunyai begitu banyak kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga bisa menghasilkan beberapa tanaman yang dapat di gunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan gula semut seperti tanaman palma, yang dimana selalam ini palma sudah biasa disadap niranya. Juga di pantai dan dataran rendah yang subur ada tanaman kelapa yang tumbuh dah berkembang dengan baik. Di pantai yang gersang dan tandus ada tanaman lontar. Di pegunungan ada tanaman aren. Dari ketiga tumbuhan di atas menjadii salah satu bahan yang begitu banyak disadap niranya. Dan dari ketiga tumbuhan penghasil nira ini, tanaman aren menjadi tanaman yang produktivitasnya yang paling tinggi, dan disusul juga oleh tanaman lontar dan kelapa. Tanaman aren atau  tanaman palm ini menjadi salah satu tanaman yang sekali berbuah maka akan langsung mati.

Berbeda dengan tanaman lontar dan kelapa yang terus-menerus akan berbuah sampai puluhan bahkan ratusan tahunpun tidak akan mati. Selain untuk menghasilkan nira, tanaman ini juga memiliki fungsi lain yaitu batangnya yang bisa di tebang untuk di ambilkan patinya sama halnya sagu. Kelapa dan lontar bisa disadap dengan cara mengiris malai atau bunganya yang diikat. Sementara tanaman aren bisa disadap dengan mengiris tangkai di bunganya yang cukup panjang. Pengirisan pada  malai bunga dan tangkai dari ketiga tanaman ini bisa dilakukan disetiap pagi dan sore harinya.

Ada beberapa hal yang bisa membedakan proses pembuatan gula merah dan gula semut adalah terletak pada pencetakan.Kalau pada nira pekat ini ditarun dalam tempurung kelapa, buluh bambu, atau wadah pencetak lainnya sehingga akan terbentuk menjadi gula merah biasa. Kalau untuk cairan nira pekat ini bisa  dimasukkan ke dalam alat sentrifugal yang dapat diputar terus menerus menggunakan tangan maka akan menghasilkan kristal gula semut. Alat sentrifugal ini bisa di gunakan berupa drum dan kayu yang bisa atau dapat diputar menggunakan cara yang manual yaitu dengan melihat protitipenya maka  petani bisa membuat peralatan yang sederhana ini. Beberapa Dinas Perindustrian di kabupaten, sudah membina petani kelapa,aren dan lontar untuk memroduksi gula semut agar mendapatkan gula semut yang lebih banyak dan lebih berproduksi untuk di gunakan.

Salah satu upaya yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas produksi gula semut adalah, perebusan nira sebaiknya menggunakan kayu bakar yang berkalori tinggi tetapi  sedikit mengeluarkan asap.Karena aroma asap dari kayu bakar akan terserap oleh nira sehingga gula merah yang dihasilkan akan menghasilkan aroma yang berbau asap. Aroma menjadi salah satu yang akan menambah kualitas gula semut menjadi lebih baik, jika anda menggunakan bahan bakarnya yang seragam. Misalnya menggunakan bahan bakar dari kayu eukaliptus, kayu pinus, atau jenis kayu-kayu lainnya, asalkan homogen. Anda juga bisa menggunakan limbah pelepah daun dan seludang dari bunga kelapa serta lontar karena tanaman ini juga dapat di jadikan sebagai bahan bakar perebusan nira. Aroma dari beberapa limbah ini masing-masing menimbulkan aroma gula semut yang seragam atau sama.

Manfaat dari Gula Semut

  • Menambahkan energi pada tubuh  sehingga orang yang menkonsumsi gula ini akan menjadi semangat
  • Mencegah penyakit Anemia
  • Meningkatkan antibodi atau daya tahan tubuh
  • Melancarkan peredaran darah pada tubuh8
  • Menjaga kolestrol tubuh

Demikian,semoga penjelasan ini bisa membantu anda.

 

RSS
Follow by Email