Proses Pembuatan Kelapa Parut Kering Lengkap

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang Proses Pembuatan Kelapa Parut Kering. Bagaimana prosesnya? Simak dibawah dengan seksama,

Buah kelapa adalah salah satu penghasil bahan makanan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu, pohon kelapa juga termasuk pohon yang serba guna, karena hampir keseluruhan bagiannya bisa dimanfaatkan bagi kehidupan manusia dan menghasilkan keuntungan.

Oleh karena itu, buah kelapa mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan dan perekonomian masyarakat di Indonesia. Walaupun demikian, buah kelapa sering mengalami ketidakstabilan dari jumlah ataupun harganya. Karena, pada saat buah kelapa panen melimpah, harganya justru mengalami penurunan bahkan rendah sekali.

Hal ini, mengakibatkan petani mengalami kerugian besar. Sehingga diperlukan pemanfaatan yang maksimal dari buah kelapa ini supaya bisa meningkatkan nilai jual dari buah kelapa tersebut. Selain itu, upaya tersebut juga harus bisa menjamin daya simpan ataupun kegunaannya, misalnya diawetkan untuk menjadi kelapa parut kering.

Apa itu kelapa perut kering? Kelapa parut kering atau dessicated coconut adalah salah satu pemanfaatan dari buah kelapa, yang dimana buah kelapa ini diparut kecil-kecil kemudian dikeringkan, melalui suatu proses hygenis untuk digunakan sebagai bahan makanan.

Bentuk dari hasil parutan ini bisa bermacam-macam tergantung pada tujuan pemakaian dan bisa juga ditambah gula.

Sebetulnya, produk kelapa parut kering ini sudah lama dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena mengingat Indonesia memiliki pohon kelapa yang melimpah, oleh keran itu produk kelapa parut kering ini bisa menjadi peluang bagi pengembangan agroindustri kelapa.

Warna kelapa parut kering yang diinginkan yaitu biasanya putih alami dengan aroma dan rasa yang tidak berubah jadi, nantinya dalam pemanfaatannya bisa dihasilkan produk dengan kualitas yang baik. Kelapa parut kering ini juga bisa dimanfaatkan dalam pembuatan roti, biskuit, manisan diambil santannya.

Proses Pembuatan Kelapa Parut Kering

proses pembuatan kelapa parut kering

  • Seleksi Buah Kelapa (Selection)

Untuk mengolah buah kelapa menjadi kelapa parut kering, harus melalui seleksi pada kelapa yang akan digunakan berdasarkan kematangan dan kualitasnya. Jenis kelapa yang akan digunakan harus dipertimbangkan karena ada perbedaan hasil antara jenis yang berlainan atau varitas sama tetapi berlainan tempat tumbuh.

Buah kelapa yang berukuran besar juga belum tentu mempunyai daging yang tebal. Jenis dengan kandungan minyak yang tinggi justru lebih disenangi karena rasa dari produk dipengaruhi oleh kandungan minyak kelapa.

  • Pengupasan Sabut Kelapa (Husking)

Pengupasan sabut dari buah kelapa bisa dilakukan di tempat perkebunan kelapa atau di rumah-rumah petani kelapa. Buah kelapa yang tanpa sabut ini nantinya akan langsung di bawa ke pabrik. Cara ini bisa mengurangi biaya angkutan karena berat dan volume kelapa lebih kecil. Ketika proses pengupasan ini juga harus hati-hati supaya tempurung kelapa tidak pecah.

  • Seasoning

Ketika butir kelapa tadi sampai di pabrik, kemudian buah kelapa disortir dengan teliti untuk mengetahui jika kelapa yang akan diproses berkualitas baik, untuk buah kelapa yang kurang baik akan disisihkan.

Penggunaan buah kelapa yang benar-benar matang sangat penting, karena buah kelapa yang belum matang memiliki kadar minyak yang rendah dan tidak bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Bagitupun dengan buah kelapa yang berkecambah dan pecah juga tidak baik digunakan karena bisa menghasilkan produk berwarna kurang menarik. Penyimpanan yang terlalu lama juga tidak dianjurkan, sedangkan untuk buah kelapa yang sudah matang tidak diperlukan “seasoning”.

  • Pengupasan Tempurung (Shelling)

Pemisahan tempurung dengan kelapa ini dilakukan secara manual dengan menggunakan kapak kecil atau pisau oleh tenaga yang sudah berpengalaman. Dalam pengupasan tempurung ini juga harus berhati-hati supaya buahnya tidak pecah, karena akan menyulitkan dalam proses pembuangan testa.

  • Pengupasan Testa (Paring)

Testa adalah permukaan luar daging kelapa yang dilapisi oleh selaput coklat. Untuk pengupasan testa ini dengan menggunakan alat pengupas seperti alat pengupas kentang.

Sebanyak 12 – 15 % daging buah ikut terpisahkan, jadi kupasan ini masih bisa untuk dimanfaatkan. Kulit dari hasil kupasan ini apabila dilakukan ekstraksi bisa menghasilkan minyak bermutu rendah atau bisa juga dijadikan sebagai pakan ternak.

  • Pemotongan dan Pencucian (Cutting and Washing)

Daging kelapa kemudian dibelah menjadi dua dan airnya disisihkan. Setelah dicuci bersih, kemudian daging kelapa ini dipotong-potong menjadi bentuk dan bagian yang lebih kecil.  Pemotongan ini bertujuan untuk memperbesar permukaan daging kelapa jadi bahan pengawet bisa dengan mudah meresap masuk ke jaringan sel daging.

  • Sterilisasi (Sterilization)

Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh bibit-bibit penyakit, seperti keracunan yang sering disebabkan oleh Salmonella dalam kelapa parut kering. Potongan-potongan buah kelapa ini kemudian direndam dengan air mendidih dalam bak sekitar 1,5 menit.

Tetapi, cara ini bisa mengurangi mutu dari kelapa parut kering, karena panas air rendaman akan mempengaruhi warna kelapa parut kering. Cara alternatif lain untuk sterilisasi yaitu dengan menguapi potongan kelapa selama 5 menit pada suhu 88°C atau 8 – 10 menit pada suhu 70° – 80°C.

  • Pemotongan dan Pemarutan (Cutting and Shredding)

Potongan kecil dari daging buah kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pemotong untuk mendapat bentuk yang diinginkan. Untuk pemotongan harus sangat halus, seperti pita, lempengan, dengan menggunkan mesin parut kelapa, sedangkan kelapa parut yang sudah berbentuk butiran kemudian dihancurkan dengan desintegrator.

  • Pengeringan (Drying)

Kadar air yang ada dalam parutan daging buah kelapa ini biasanya, di atas 50 % dan harus diturunkan lagi menjadi 3 %. Pengeringan ini dilakukan dengan suhu 60° – 70°C selama 20 – 40 menit.

RSS
Follow by Email